Barcelona Kirim Espanyol ke Divisi Dua, Catatan Baru Tercipta Setelah 85 Musim
Barcelona Kirim Espanyol ke Divisi Dua, Catatan Baru Tercipta Setelah 85 Musim – Barcelona mengirim rival sekotanya, Espanyol, ke divisi dua Liga Spanyol lewat kemenangan tipis 1-0. Mereka ukir catatan baru setelah 85 musim merumput di La Liga.
Diungkapkan AS, drama Espanyol sebenarnya bukan hanya masalah degradasi. Tapi, mereka seakan sudah ‘mendapat sertifikat’ sebagai pesaing abadi Barca selama ini.
Masalah utamanya, mereka lakoni musim ini hampir tanpa pertempuran, secara berturut-turut, seperti sesuatu yang hidup segan mati tak mau. Termasuk, dalam pertandingan ke-35 musim ini melawan Blaugrana, Kamis (9/7) dinihari tadi kunjungi live streaming indonesia.
Tak harus menunggu lama, musim ini menjadi momen pertama dari kelima degradasi yang dialami Espanyol di sepanjang sejarah mereka, di mana mereka tak punya pilihan lagi sebelum musim kompetisi benar-benar berakhir. Tim asuhan Francisco Rufete itu sudah terdegradasi saat kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan lagi.
Saat alami degradasi terakhir – sebelum musim ini, tetangga Barcelona itu mengalaminya di musim 1992/93, di mana mereka berada di urutan kedua paling buncit di akhir musim itu. Mereka kemudian ikuti babak playoff degradasi, namun dikalahkan Racing de Santander dalam dua leg pertandingan dan tetap tersingkir ke Divisi Segunda di musim berikutnya.
Hal ini serupa dengan yang mereka jalani di musim 1988/89. Tim Biru-Putih itu mengantri di posisi empat dan kemudian bertemu Real Mallorca dalam pertandingan playoff dua leg, dan Espanyol tampil sebagai pemenangnya.
Tanpa promosi, mereka juga terdegradasi setelah musim 1968/69 dirampungkan. Saat itu, Periquitos menutup musim di posisi kedua terbawah, dalam kompetisi yang diikuti 16 klub – dan Espanyol menutupnya di peringkat 15, tapi hanya terpaut dua poin saja dari zona aman. Ini menjadi kondisi yang harusnya bisa memberi mereka harapan besar sampai menit-menit terakhir laga pamungkas.
Lalu pada musim 1961/62, Espanyol menjadi klub keempat dalam antrian klub-klub yang berpeluang mendapat promosi setelah merosot ke zona merah, dan menjadi salah satu tim yang akhirnya selamat. Mereka bahkan menjadi tim pertama dalam final yang sangat menentukan, yang akhirnya diselesaikan lewat hasil imbang melawan Real Valladolid.
Namun, hari ini, tetangga Barcelona FC itu terdegradasi saat kompetisi masih tersisa tiga pertandingan lagi. Ini menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi dalam 85 musim tim itu berlaga di Divisi Utama.
Pertandingan melawan Eibar, Valencia dan Celta Vigo di sisa musim ini akan lebih menjadi siksaan belaka, di mana arahan antara pelatih dan pemain akan tampak menjadi satu hal yang sangat menyedihkan.